7 Tewas Akibat Banjir Bandang di Aceh


 
Banjir bandang di Wasior, Papua (AP Photo/Abdul Muin)
Banjir bandang yang menerjang lima desa di Kecamatan Tangse, Pidie, Aceh, sejauh ini menelan korban tewas tujuh orang. Sementara belasan lainnya masih dinyatakan hilang.
Anggota DPRK Pidie Suadi Sulaeman mengatakan, tujuh korban tewas ditemukan di Desa Blang Dalam dan Pujok Sa.
"Di dua desa itu masih ada 16 orang hilang," tambah Suadi kepada okezone, Jumat (11/3/2011).
Sementara dua orang lainnya yang sebelumnya juga dikabarkan hilang, ditemukan dalam kondisi selamat meski mengalami luka. Keduanya kini dirawat di Puskesmas setempat.
Tim SAR masih berupaya menuju ke lokasi untuk mencari korban hilang. Korban tewas masih sangat mungkin bertambah.
Suadi menambahkan, banjir bandang diduga akibat pembalakan liar di wilayah pegunungan Kecamatan Tangse. Menurut Suadi hal ini diketahui dari banyaknya potongan kayu hutan yang terbawa air bah.
Seperti diberitakan banjir melanda lima desa yakni Desa Layan, Desa Peunalon Sa, Desa Blang Dalam, Blang Me, dan Pujok Sa di Kecamatan Tangse. Akibatnya ratusan rumah hancur diterjang air bah yang datang tiba-tiba pada Kamis malam sekira pukul 20.00 WIB ini.
Wakil Bupati Pidie Nazir Adam mengatakan, banjir disebabkan hujan yang turun sejak 4 hari terakhir.
Selain merusak ratusan rumah, banjir juga merusak sejumlah jembatan penghubung beberapa desa. Jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Pidie dan Aceh Barat juga putus karena lumpur dan potongan kayu. Arus listrik di Kecamatan Tangsi juga mati total, termasuk akses komunikasi.