Beberapa fakta dan data menunjukkan sejumlah peristiwa
gempa terjadi pada saat terjadinya bulan purnama. Peristiwa Gempa Aceh
dan Yogya adalah salah satu contoh di antaranya. Bahkan saat ini ramai
di dunia maya dan gadget lainnya bahwa akan terjadi gempa bumi yang
melanda wilayah Sumatera Barat pada 25 November 2010, bertepatan saat
bulan purnama dengan magnitude 11 SR dengan durasi lima menit. BMKG
menyatakan bahwa isu tersebut tak benar dan menyesatkan, karena gempa
bumi sampai kini belum bisa diprediksi.
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang
dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak.
Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada
keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran
lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan
tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan
lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam
kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit
kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma
di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan
terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun)
juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik
dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga)
juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam
bumi contoh pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di
Rocky Mountain Arsenal. Gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan
peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia
senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan
oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi
Pada Rabu 24 November 2010, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan rilis yang membantah isu prediksi gempa pada 25 November 2010, yang beredar melalui SMS. Bantahan BMKG berkaitan dengan isu gempa kali ini dihubungkan dengan kondisi bulan purnama, yang terjadi pada 25 November. Pernyataan BMKG bahwa hingga kini gempa bumi belum bisa diprediksi, memang benar. Namun, teori yang menghubungkan antara kaitan bulan purnama dengan gempa tidak bisa dikesampingkan.
Beberapa ahli mengatakan bahwa memang efek pasang surut yang diakibatkan oleh bulan purnama, juga mempengaruhi kulit bumi. Walau gayanya relatif kecil dibandingkan gaya yang menggerakkan lempeng bumi dan bagian-bagiannya, diyakini bahwa pasang surut berpotensi memicu pelepasan energi yang berdampak gempa atau gunung meletus. Bulan purnama hanya berperan sebagai pemicu dari pelepasan energi itu. “Karena sebenarnya, penumpukan energi sepenuhnya merupakan proses geologis di kulit bumi.
Ternyata isu tersebut beralasan, karena faktanya sejarah memang mencatat beberapa gempa yang terjadi di sekitar bulan purnama.
Inilah Daftar Gempa Bumi yang berkaitan dengan bulan purnama
Lokasi Gempa | Kejadian Gempa | Bulan Baru/ Purnama |
Gempa Alor | 12 November 2004 | Menjelang bulan baru (28 Ramadhan 1425) |
Gempa Nabire | 26 November 2004 | Menjelang Purnama (13 Syawal 1425) |
Gempa Aceh | 26 Desember 2004 | Saat Purnama (14 Dzulqaidah 1425) |
Gempa Simeulue | 26 Februari 2005 | Setelah Purnama (16 Muharram 1426) |
Gempa Nias | 28 Maret 2005 | Setelah Purnama (17 Safar 1426) |
Gempa Mentawai | 10 April 2005 | Saat bulan baru (1 Rabiul Awal 1426) |
Gempa Yogyakarta | 27 Mei 2006 | Menjelang bulan baru (29 Rabiuts Tsaniah 1427) |
Gempa Mentawai | 25 Oktober 2010 | Setelah Purnama (17 Dzulqa’idah 1431) |
dari berbagai sumber
0 coment:
Posting Komentar
Berikan Pendapat atau Argumen Anda...!!!