Ada beberapa hal mengenai proses kelahiran anak yang penting untuk diketahui para ibu untuk menyiapkan dirinya. Berikut di antaranya:
 1. Tidak seperti di film. Seringkali, di film-film, 
kita melihat, ketika si aktris yang memerankan peran ibu hamil, saat air
 ketubannya pecah, semua orang panik, si ibu terhuyung-huyung, mengalami
 kontraksi mendadak yang luar biasa, lalu berteriak memanggil taksi. 
Padahal, dalam kehidupan nyata, tidak selalu sedramatis itu. Air ketuban
 umumnya pecah saat menjelang kelahiran anak, dan meski pun pecah 
duluan, tak harus bergegas dan berlarian ke rumah sakit. Tentu, Anda 
harus segera menemui dokter kandungan, tetapi bukan berarti Anda bisa 
berteriak-teriak sambil berlari-lari di tengah jalan. Di kehidupan 
nyata, setiap proses kelahiran bayi itu sangat unik dan spesial.
1. Tidak seperti di film. Seringkali, di film-film, 
kita melihat, ketika si aktris yang memerankan peran ibu hamil, saat air
 ketubannya pecah, semua orang panik, si ibu terhuyung-huyung, mengalami
 kontraksi mendadak yang luar biasa, lalu berteriak memanggil taksi. 
Padahal, dalam kehidupan nyata, tidak selalu sedramatis itu. Air ketuban
 umumnya pecah saat menjelang kelahiran anak, dan meski pun pecah 
duluan, tak harus bergegas dan berlarian ke rumah sakit. Tentu, Anda 
harus segera menemui dokter kandungan, tetapi bukan berarti Anda bisa 
berteriak-teriak sambil berlari-lari di tengah jalan. Di kehidupan 
nyata, setiap proses kelahiran bayi itu sangat unik dan spesial.
2. Tanggal kelahiran, lebih tepatnya, bulan kelahiran.
 Sebuah proses kehamilan yang lengkap berlangsung antara 37-42 minggu. 
Tanggal perkiraan kelahiran adalah sebuah perkiraan, bukan tenggat waktu
 pasti. Kebanyakan bayi bahkan terlahir sebelum atau setelah tanggal 
perkiraan, rata-rata anak lahir 4 hari sesudah tanggal perkiraan yang 
dibuat oleh para dokter. Memang agak sulit untuk merencanakan seluruh 
bulan sebagai momen kelahiran, namun tanggal kelahiran pun terlalu 
spesifik. Yah, kita hanya bisa bersiap menunggu kelahiran si kecil dan 
tidak terpaku pada tanggal yang diberikan oleh para dokter.
3. Proses kelahiran melewati fase yang khusus dan memiliki tantangan yang berbeda-beda.
 Proses kelahiran adalah sebuah proses yang ritmis. Kelahiran yang 
terlalu dini umumnya akan berlangsung lama, namun lebih mudah ditangani 
ketimbang kelahiran yang aktif, yang umumnya membutuhkan lebih banyak 
fokus dan teknik mengatasi rasa sakit. Mendorong bayi keluar di akhiran 
adalah suatu hal yang berbeda dan bisa menjadi sebuah perubahan. 
Memahami tahapan-tahapan kelahiran akan membantu Anda untuk 
menghadapinya dengan cara yang berbeda-beda.
4. Epidural adalah satu dari sekian banyak cara untuk menghadapi kelahiran.
 Ada banyak debat yang mempertanyakan apakah epidural adalah hal yang 
baik atau tidak untuk diberikan kepada ibu yang sedang dalam proses 
melahirkan. Satu jawabannya adalah, tergantung. Epidural yang terlalu 
dini disuntikkan akan memperlambat proses dan membuat diperlukan 
intervensi medis. Namun, epidural yang diberikan terlambat, saat ibu 
sudah sangat kelelahan, bisa mempercepat kelahiran, dan mengurangi 
kemungkinan intervensi. Coba lupakan sejenak mengenai baik atau buruk 
yang menyangkut epidural, tetapi penuhi pengetahuan Anda mengenai risiko
 dan keuntungan dari obat tersebut, serta pelajari teknik cara 
menghadapi proses kelahiran yang menyakitkan, lalu lihat bagaimana 
perjalanan proses kelahiran bayi Anda.
5. Filosofi dari petugas medis yang Anda percayakan sangat berpengaruh. Beberapa
 dokter percaya bahwa ia harus secara aktif menghadapi proses kelahiran,
 dan mengenalkan teknologi medis seputar penanganan proses kelahiran, 
bahkan sebelum terjadi kebutuhan, sebagai pencegahan. Lainnya, ada yang 
percaya bahwa kelahiran seharusnya berjalan alami dan penanganan 
intervensi medis sebaiknya hanya dilakukan saat mulai terjadi hal-hal 
yang di luar kewajaran. Dengan begini, proses kelahiran akan sangat 
berpengaruh oleh siapa yang membantu Anda. Bicarakanlah kepada petugas 
medis yang menangani Anda mengenai filosofinya membantu kelahiran. 
Pastikan hal tersebut sesuai dengan pemahaman Anda.
6. Bidan atau dokter kandungan mungkin tak akan selalu bersama Anda.
 Hal ini bisa jadi hal yang mengejutkan bagi banyak pasangan, namun 
seringkali terjadi. Dokter kandungan atau bidan yang Anda percayakan 
untuk mengurusi kesehatan kandungan Anda mungkin tidak akan selalu ada 
untuk Anda. Umumnya, mereka akan menyarankan kapan Anda sebaiknya 
memeriksakan kandungan dan perkembangan kehamilan secara periodik. 
Namun, secara umum, mereka kemungkinan tidak akan ada di sana untuk 
membimbing Anda setiap waktu. Biasanya, mereka akan ada di akhiran, saat
 si bayi hampir lahir. Bidan biasanya akan ada bersama Anda lebih lama, 
namun, itu pun tergantung. Inilah alasan mengapa kelas-kelas kelahiran 
akan sangat berarti.
7. Kelahiran yang diinduksi biasanya berakhir pada C-Section.
 Ekspektasi untuk membuat proses kelahiran terus berjalan dan tak 
terhenti pada kecepatan yang tidak realistis akan mendorong penggunaan 
pitocin berlebihan, yang bisa menggandakan kemungkinan harus di-Caesar. 
Penggunaan pitocin harus terus dimonitor, artinya, ibu tidak boleh 
banyak bergerak saat proses. Namun, mengubah posisi sebenarnya bisa 
membantu proses kelahiran dan membantu atasi rasa sakit. Intinya, coba 
hindari induksi sebisa mungkin kecuali memang secara medis, sangat 
diperlukan.
8. Banyak beristirahat di awal proses kelahiran bisa mengurangi kemungkinan proses kelahiran caesar. Saat
 Anda dan dokter mengetahui bahwa kelahiran Anda berada dalam keadaan 
sehat dan baik, Anda bisa mencoba beristirahat dan tidak panik saat 
kontraksi mulai terjadi. Satu hal yang bisa Anda pegang adalah untuk 
mencoba mengikuti aturan 411. Artinya, barulah mulai proses di ruang 
bersalin saat kontraksi berselang selama 4 menit, setiap kontraksi 
berlangsung selama 1 menit, serta hal ini sudah berlangsung selama 1 
jam. Bicarakan hal ini dengan bidan atau dokter, namun, siapkan diri 
Anda untuk bersantai sebelum proses kelahirannya benar-benar dimulai, 
gunanya, agar Anda tidak terlalu cepat kelelahan atau terlalu cepat 
diinduksi karena panik sudah ada di ruang bersalin dan merasa harus 
segera melahirkan.
9. Kelahiran termasuk hal fisiologis. Kontraksi 
memang berlangsung sangat menyakitkan bagi tubuh dan bahkan prosesnya 
terasa sangat melelahkan. Namun, faktanya, tubuh kita sudah didesain 
sedemikian rupa. Tak seperti hal menyakitkan lainnya, proses kelahiran 
tidak mengindikasikan adanya bagian tubuh yang rusak atau ada yang 
salah. Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk membantu melewati 
proses tersebut. Coba ikuti kelas-kelas seputar kelahiran, dapatkan 
dukungan kelahiran dari ahlinya, dan pelajari mengenai proses kelahiran.
10. Proses kelahiran bukan mengenai bagaimana Anda melakukannya. Survei
 atas ribuan ibu menemukan bahwa bukan masalah apakah Anda mendapat 
suntik epidural atau tidak yang membuat sebuah proses kelahiran menjadi 
sebuah pengalaman positif. Melainkan lebih kepada bagaimana si ibu 
diperlakukan dengan nyaman dan penuh hormat saat momen yang rapuh. 
Wanita dengan ekspektasi realistik cenderung lebih bahagia menghadapi 
proses kelahiran anaknya. Hal ini berarti memahami apakah Anda bisa 
mengkontrol apa yang bisa Anda kontrol. Sebisa kita menghapus konsepsi 
proses kelahiran yang sempurna, maka konsepsi pelahiran tak sempurna pun
 akan menghilang bersamanya. Toh, yang terpenting adalah si ibu dan si 
bayi sehat, kan?
Sumber: Babble
 
 
 
 


0 coment:
Posting Komentar
Berikan Pendapat atau Argumen Anda...!!!