sahabat adalah insan yang membuatmu lebih berarti

Berita Bajir


30 Ha Lahan Warga Pijay Digenangi Banjir Lumpur

Pidie Jaya Dikepung Banjir

23/12/2011 - 21:00 WIB
PIDIE JAYA | ACEHKITA.COM — Hujan deras mengguyur Pidie Jaya sejak siang tadi menyebabkan daerah itu dilanda banjir. Desa-desa di Kecamatan Ulim, Bandar Dua dan Meurah Dua tergenang akibat luapan sungai yang tak mampu menampung air, Jumat (23/12).
Di Ulim, Gampong yang tergenang diantaranya Bale Ulim, Nangroe Barat, Nanggroe Timu, Meunasah Pupu, Meunasah Krueng, Blang Usi, Reuluet dan Dayah Baroh.
Sejumlah warga yang rumahnya tergenang kini mengungsi ke tempat-tempat saudaranya dan meunasah.
Menurut Sabri (30), warga Ulim, di beberapa lokasi genangan air mencapai sepinggang orang dewasa.
“Di Meunasah Krueng, Nangroe dan Bale Ulim malah air mengenangi badan jalan Banda Aceh-Medan. Sawah-sawah sudah jadi laut, tidak kelihatan lagi,” katanya saat dihubungi acehkita.com.
Di Bandar Dua, Keude Ulee Gle tak luput dari genangan. Arif (27) warga Ulee Gle menyebutkan, air ikut masuk ke dalam toko-toko di Jalan Rencong dan Jalan Veteran. Sementara Gampong Adan, Meugit, Babah Krueng juga tergenang akibat luapan Krueng Kiran dan Krueng Ulim.
Hal yang sama juga menimpa desa-desa di Kecamatan Meurah Dua. Hingga kini belum ada laporan korban jiwa.
“Hujan belum reda, listrik Alhamdulillah masih hidup,” ujar Sabri. []



Jalan Bireuen-Takengon Putus Total
The Globe Journal | Jum`at, 23 Desember 2011
Bireuen-Hujan lebat selama empat jam yang mengguyur kawasan pelebaran Lintas Bireuen-Takengon dilaporkan macet total Jumat (23/12) sekitar pukul 16.00 Wib. Kemacetan arus lalu lintas terjadi menyusul longsornya tanah ke badan jalan di Kilometer 26-29 Kecamatan Juli, Bireuen, ratusan kenderaan antri dari dua arah.

H Saifannur, Direktur PT Mutiara Aceh Lestari (MAL) melalui telepon seluler menyebutkan, lumpur menutupi badan jalan setelah terbawa air akibat curah hujan yang sangat tinggi. Hujan turun di Cot Panglima sejak pukul 13.00  hingga pukul 16.30 Wib itu belum berhenti.

"Hujan kali ini sampai empat jam, akibatnya tanah bekas pengerukan gunung turun bersama air menutupi badan jalan, kenderaan pun sama sekali tidak dapat dilalui," ujar Saifannur. Dia juga mengaku para pekerja sedang berupaya melakukan pembersihan lumpur, namun pekerjaan itu sulit dilakukan.

Menurut Saifannur sampai saat ini jumlah kenderaan yang terperangkap kemacetan di dua arah mencapai 800 unit. Dia menyebutkan anak buahya selalu siap membantu setiap adanya lumpur yang menutupi badan jalan, tetapi kali ini keadaanya sangat parah.    
      
Sementara separuh badab jalan di kawasan kilometer 27 amblas sedalam 20 meter dengan lebar 20 meter.Badan jalan yang longsor itu bekas pengerukan gunung yang amblas ke jurang di sisi lainnya.

"Jadi sama sekali tidak akan dapat dilalui kenderaan dalam waktu secepatnya," katanya. Sebutnya lagi, akibat faktor alam tersebut belum dapat diketahui kapan keadaan dikawasan itu normal kembali.

Informasi terakhir diterima sekitar pukul 17.00 Wib, menyebutkan kondisi terakhir jalan satu-satunya menuju Aceh Tengah dari arah Bireuen tersebut putus total. [003]

15 Kecamatan Rawan Banjir Diminta Siaga 1

21 December 2011
Aceh Utara | Harian Aceh - Masyarakat yang menetap di kecamatan yang rawan banjir di Kabupaten Aceh Utara diminta agar Siaga I. Pasalnya, BMKG memprediksikan akan terjadi banjir sedang pada Desember 2011 – Februari 2012.
“Perubahan iklim dan cuaca ekstrim mungkin akan mengakibatkan banjir sedang. Kita harap masyarakat mempersiapkan dokumen-dokumen penting agar mudah dibawa saat bencana banjir tiba,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Aceh Utara, Drs Iskandar Majid, Selasa (20/12).
Dia mengatakan, jika curah hujan di Kabupaten Bener Meriah tinggi, maka masyarakat yang tinggal di Kabupaten Aceh Utara akan ikut merasakan imbasnya, mengingat air hujan dari Bener Meriah akan sampai di Aceh Utara dalam tempo 6 jam pasca hujan.
Di Aceh Utara terdapat 15 kecamatan rawan banjir, yakni: Kecamatan Lhoksukon, Langkahan, Lapang, Cot Girek, Matangkuli, Pirak Timu, Paya Bakong, Meurah Mulia, Tanah Luas, Samudera, Kuta Makmur, Simpang Kramat, Geureudong Pase, Sawang dan Muara Batu.
“Guna memantau perkembangan banjir di 15 kecamatan tersebut, kita telah mensiagakan beberapa petugas SAR di lokasi. Tim SAR siap melayani masyarakat selama 24 jam,” tandasnya.
Amatan terakhir BPBD Aceh Utara, banjir yang merendam sejumlah desa dan sekolah di Kecamatan Tanah Jambo Aye telah surut. Demikian juga dengan kecamatan lainnya, mengingat banjir kali ini bukan karena jebolbya tanggul, melainkan karena curah hujan yang tinggi dan sumbatnya drainase.
Kepala UPTD Tanah Jambo Aye, M Isa menyebutkan, empat sekolah yang sempat terendam banjir selama hampir sepekan kini kembali beraktivitas normal. Hal senada juga diungkap kepala UPTD Lhoksukon, Usmani SPd.
Sebelumnya, Derasnya hujan yang mengguyur sejak empat hari terakhir mengakibatkan depalan sekolah di Kabupaten Aceh Utara terganggu aktivitas belajarnya. Bahkan, dewan guru terpkasa memulangkan ratusan siswa yang lokalnya terendam banjir, Senin (19/12) pagi. Selain itu, banjir juga terus meluas hingga lima kecamatan, yakni: Tanah Jambo Aye, Baktiya, Baktiya Barat, Lhoksukon dan Matangkuli.



0 coment:

Posting Komentar

Berikan Pendapat atau Argumen Anda...!!!