KEAJAIBAN SHALAT BERJEMAAH
BAB I
PENDAHULUAN
Shalat
berjemaah sangat ditekankan dalam agama islam. Hal ini di karenakan
sebagaimana yang telah kita ketahui tentang pahala yang ada dalam shalat
berjemaah tersebut sangat banyak dan berlipat ganda. Selain dari segi
pahala yang diberikan kepada orang yang berjemaah disitu pula karena
ditemukan beberapa hikmah yang terkandung didalamnya.
Sebagaimana
yang telah diungkapkan oleh Prof Dr TM, Hasbi Ash Shiddiegy (1983)
dalam bukunya yang berjudul "pedoman shalat" disitu beliau mengutip
beberapa hadits ang berkaitan dengan keutamaan shalat berjemaah dan juga
ancaman bagi orang-orang yang enggan melakukannya. Salah satu haditsnya
antara lain:
"barang
siapa berwudlu' dan menyempurnakan wudlu'nya kemudian pergi shalat
fardlu lalu mengerjakan shalat itu beserta imam (berjemaah) maka ia akan
diampuni dosanya (HR. Ibnu khumazah dari utsman)"
Dari
hadits diatas sangat jelas bahwa shalat berjemaah sangat dianjurkan
oleh agama islam untuk dikerjakan oleh ummat islam itu sendiri. Hal ini
bisa dilihat dari 2 sisi:
1) Dari segi pahala yang akan diberikan kepada mereka yang melakukannya
2) Ancaman bagi mereka yang enggan melakukannya.
Sholat
berjemaah disamping mempunyai pahala yang besar ternyata menurut
HARYANTO (1993: 1994) mempunyai dimensi Psikologi tersendiri.
Untuk lebih jelasnya kami akan menjelaskan/ menguraikan dalam makalah yang kami susun ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keutamaan Sholat Berjemaah
Sebelum
kita memasuki pada keutamaan shalat berjemaah kami akan menyinggung
sekilas tentang apa shalat itu ? Dan apa itu shalat berjemaah ?.
Shalat
menurut bahasa adalah do'a. Sedangkan menurut istilah syara' ialah:
beberapa ucapan dan perbuatan yang di awali dengan takbir dan diakhiri
dengan ucapan salam, hal mana dikerjakan dengan memenuhi syarat-syarat
yang telah ditentukan.[1]
Sedangkan
shalat berjemaah adalah shalat yang dikerjakan secara bersama-sama yang
terdiri dari imam dan makmum atau dengan kata lain shalat yang
dikerjakan bersama-sama 2 orang atau lebih yang terdiri imam dan makmum
pula.
Keutamaan Shalat Berjama'ah
Shalat
berjema'ah sangat dianjurkan dalam islam, bahkan ada ulama' yang
menghukumi hal itu adalah sunnah mu'akkad, artinya perkara sunnah yang
sangat dituntut/ dianjurkan untuk melaksanakannya (imam Rafi'i)
Namun
ada pendapat yang lebih shahih yaitu" munurut imam an-Nawawi bahwa
shalat berjema'ah tsb hukumnya fardlu kifayah (kewajiban yang bersifat
kolektif)[2]
Jadi
shalat berjema'ah hukumnya adalah fardlu kifayah, artinya apabila dalam
sebuah komunitas/ masyarakat ada yang mengerjakan shalat dengan cara
berjema'ah maka gugurlah kewajiban yang lain yang tidak melakukannya.
Namun bila dalam masyarakat tsb tidak ada satu/dua orang pun yang
mengerjakan shalat berjema'ah tersebut . maka dosalah semua masyarakat
itu, disebabkan karena tidak ada satu orang pun yang mengerjakannya.
Oleh
karena itu shalat berjemaah iu sangat besar dibandingkan dengan shalat
sendirian yang hal ini sesuai dengan janji yang akan diberikan kepada
orang yang mengerjakannya , misalnya akan diampuni dosanya, pahala
dilipat gandakan sampai 27 kali dari pada shalat sendiri, dan mereka
berada dalam tanggungan Allah.
Dari
beberapa pendapat yang ada tentang disyariatkanntya shalat bersama/
tentang keutamaan shalat berjema'ah ada banyak hadist yang menyebutkan
keutaman –keutamaan itu yang diriwirayatkan oleh para sahabat tabi'in
dan lain-lain yang hal itu merupakan dasar hukum disyariatkannya shalat
berjema'ah.
B. Dasar-Dasar Hukum Shalat Berjemaah
Ada
beberapa hadits yang menjelaskan tentang disyaratkannya shalat
berjema'ah/ hadits yang menjadi dasar hukum shalat berjemaah antara
lain:
عن عبدالله بن عمر رض الله عنهما أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : صلاة الجماغة افضل من صلاة الفد يسبع وعشرين درجة. متق عليه.
Artinya : Dari
Abdullah bin umar r.a sesungguhnya rasulullah SAW bersabda: shalat
berjemaah itu lebih utama dari pada shalat sendirian dengan 27 derajat
(HR, Bukhari Muslim).
Dari
hadits diatas yang telah diriwayatkan oleh imam bukhari dan muslim
jelas bahwa shalat berjema'ah lebih utama dari dari pada shalat
sendirian yang mana keutamaannya itu diungkapkan dari pahala yang
diperoleh perbandingan antara satu dengan dua puluh tujuh derajat.
وعن
ابى هريرة رضى الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : اثقل
الصلاة على المنافقين : صلاة العشاء وضلاة الفجر. ولو يعلمون ما فيهما
لأتوهما ولوحبوا. منفق عليه.
Artinya : Dari
Abu Hurairah r.a. ia berkata , rasulullah SAW bersabda: paling beratnya
shalat bagi orang munafik adalah shalat isya' dan shalat subuh (
berjema'ah, dan seandainya mereka tahu pahala dari 2 waktu shalat
tersebut niscahaya mereka akan mendatanginya walaupun dengan keadaan
merangkak. ( HR., Bukhari Muslim).
Hadits
diatas jelas bahwa shalat berjema'ah kita disyariatkan dan dianjurkan
dalam agama islam. Kalau kita sadar dan menyadari bahwa itu adalah
kemurahan Allah kepada umat muhammad ( umat islam), namun sangat
disayangkan masih banyak orang yang tidak menyadari hingga mereka pun
enggan untuk melaksanakannya.
Dan masih banyak hadits-hadits yang lain yang berkaitan dengan shalat berjema'ah.
C. SYARAT-SYARAT MENJADI IMAM
Sebagaimana
dari definisi shalat berjema'ah bahwa komponen yang ada yaitu harus ada
imam dan makmum . maka dari tiu sangat penting untuk mengangkat imam
makmum dan bagaimanakah kriteria yang yang cocok/ yang harus diipilih
menjadi seorang imam.
Ternyata
untuk menjadi seorang imam harus memenuhi kriteria tertentu, sesuai
dengan hadits nabi yang hal itu dapat disimpulkan, secara gradasi
mempunyai persyaratan sebagai berikut:
1) Fasih baca'an Al-qur'annya
Orang yang menjadi imam harus orang yang paling fasih bacaan al-qur'annya baik dari segi makhraj, lahjah dan hafalannya dll.
2) Orang-orang yang mengerti hadits nabi.
3) Lebih dahulu hijrahnya, kalau tidak ada maka dipilih
4) Orang yang lebih tua
Dari
segi umur maka harus dipilih adalah orang lebih tua dari yang lain
karena mungkin orang yang lebih tua itu lebih berpengalaman dari pada
yang lebih muda.
5) Diutamakan tuan rumah dari pada tamu
Jika
seorang yang bertamu , maka yang lebih utama menjadi imam adalah tuan
rumah (orang yang memiliki rumah) tsb karena tuan rumah itu lebih tahu
mana tempat yang lebih baik untuk ditempati lebih berhak kepada rumah
yang ia miliki dari pada seorang tamu yang hanya tinggal beberapa sa'at
saja.
6) Imam adalah salah seorang dari mereka yang disenangi dalam komunitas tsb bukan yang dibenci, tidak disukai atau ditolak.
"
Dari Abdullah bin Amr ra nabi bersabda : ada 3 golongan yang tidak
diterima shalatnya : (1) orang yang maju kedepan kaum untuk menjadi
imam, sedangkan mereka membencinya . (2) orang yang biasa mengakhirkan
shalat ( waktunya telah habis) (3) orang yang yang memperbudak orang
yang merdeka."
Karena
jika seorang imam itu dibenci oleh makmumnya maka suasana hari yang
tenang yang akan menimbulkan kekhusu'an dalam diri seorang makmum itu
tidak akan tercapai.
Disamping
itu makmum suatu saat akan menjadi imam hingga seorang makmum harus
mempersiapkan diri untuk menjadi imam. Di samping itu pula pada saat
sebelum shalat maka ada tingkah laku imam yang dapat kita kaj :
a. Sebelum melakukan shalat imam harus memperhatikan jama'ahnya seperti memeriksa shaf, meluruskan barisan (shaf ) dll.
b. Imam
adalah manusia biasa sehingaa dimungkinkan untuk lupa, hal ini ada
prosedur untuk mengingatkan atau mengganti imam oleh makmum, antara
lain:
- Jika imam lupa maka makmum dengan segara wajib untuk engngat kan
- Bila imam melakukan kesalahan terutama baca'an maka makmum harus segermembenarka.
- Kalau
imam batal maka secara otomatis ia harus mundur, meskipun makmum tidak
tahu kalau imam tersebut batal ia harus mundur dengan baik-baik dan
dengan prosedur yang benar. Kemudian makmum yang paling depan
menggantikan imam dan langsung meneruskan apa yang kurang dari imam yang
lama tanpa membuat kesalahan baru.
D. PSIKOLOGI SHALAT BERJEMAAH
Shalat
berjemaah disamping mempunyai pahala yang sangat banyak hingga dilipat
dengan derajat , shalat juga mempunyai aspek psikologi diantara aspek
psikologi dalam shalat berjemaah antara lain sebagai berikut :
- Perasaan kebersama'an
Shalat
berjema'ah disamping mempunyai pahala yang sangat besar juga mempunyai
nlai social / kebersama'an menurut jamaluddin ancok (1989) dan utsman
najati (1985) aspek kebersamaan dalam shalat berjema'ah mempunyai nilai
terapeutik, dapat menghindarkan seseorang dari rasa terisolir,
terpencil tidak dapat bergabung dengan kelompok. Tidak diterima /
dilupakan
- Tidak ada jarak personal
salah
satu kesempurnaan shalat berjema'ah itu adalah lurus dan rapatnya
barisan (shaf) para jemaahnya. Ini berarti tidak ada jarak opersonal
antara satu dengan yang lainnya dalam shalat berjemaah jarak personal
ini boleh dikata tidak ada , karena pada sa'at para jama'ah mendirikan
shalat mereka harus rapat dan meluruskan barisan demi keutama'an shalat.
Sebagai mana hadits nabi yang artinya:
"Samaratakanlah shafmu, karena menyamaratkan shaf itu merupakan kesempurna'an shalat." (HR. Bukhari muslim).
- Melatih saling ketergantungan
Shalat
berjemaah yang utama adalah dilakukan di masjid/ musolla, dan hal ini
mengajarkan nilai-nilai seperti yang dikemukakan oleh covery yaitu
saling membutuhkan atau ketergantungan satu jama'ah dengan jama'ah
lainnya.
- Membantu pemecahan masalah
Adapun
pemecahan masalah yang dikaitkan dengan shalat, baik itu shalat
sendirian dan secara khusus berjema'ah antara lain sebagai berikut:
- Shalat,
dzikir, doa adalah shalat satu rangkaian yang tidak dapat terpisahkan,
shalat bisa berarti do'a permohonan sehingga ketiganya dapat disimpulkan
sebagai sarana pemecahan masalah dalam kehidupan seseorang . ia dapat
melakukan shalat sesuai dengan permasalahan misalnya ingin rezeki yang
bertambah ( shalat dhuha) menghadapi 2 pilihan yang sulit ( shalat
istikharah) dll.
- Para
takmir masjid biasanya mengadakan kultum (kuliah tujuh menit) setiap
selesai shalat yang tentunya salah satu pokok pembahasannya adalah
mengenai permasalahan manusia , hingga hal ini akan membantu memecahkan
masalah
- Di masjid kita akan bertemu dengan teman, tetangga baik yang sudah dikenal atau belum atau anggota jama'ah yang lain
Dan masih banyak lagi aspek psikologi dalam shalat berjema'ah
BABIII
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari apa -apa yang telah kami uraikan , dapat kita simpilukan bahwa:
a. Shalat berjema'ah adalah shalat yang diilakukan secara bersama sama , 2 orang atau lebih yang terdiri dari imam dan makmum
b. Keutamaan shalat berjema'ah dari pada shalat sendirian dengan 27 derajat pahalanya
c. Disyariatkannya
shalat berjemaah itu banyak hadits nabi yang menjelaskan sebagaimana
hadits yang telah driwayatkan oleh imam bukhori dan imam muslim
d. Dalam
shalat berjema'ah sangat penting mengangkat seorang imam namun tidak
sembarang orang bisa menjadi imam. menjadi imam shalat haruslah
- Fasih bacaan al-qur'annya
- Orang yang mengerti hadits nabi
- Orang yang lebih tua umurnya dll
e. Dimensi psikolohgi shalat berjemaah antara lain
- Perasaan kebersamaan
- Tidak ada jarak personal
- Melatih saling ketergantungan
- Membantu pemecahan masalah
2. SARAN
Dengan
melakukan melaksanakan shalat berjema'ah di samping yang dijanjikan
sangat besar, disamping itu pula shalat berjema'ah dapat memupuk
ikhuwah islamiah, menyambung tali silaturrahim dan menambah keakraban
antar sesama umat islam
DAFTAR PUSTAKA
- Sentot, haryanto, Drs, psikologi shalat, mitra pustaka jogyakartaa juli 2001
- Asy Dyeh Muhammad bin Qosi Al –Ghazaly, terjemah fat hul qorib,jilid I Al- Hidayah, Surabaya.
- Hafidz bn Ajar Al Asgalani, Bulughul Marom, Al –Hidayah, Surabaya
0 coment:
Posting Komentar
Berikan Pendapat atau Argumen Anda...!!!