Bireuen — Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyatakan,
dari letak geografis yang sangat strategis, Kabupaten Bireuen sangat
memungkinkan berkembang menjadi sebuah kota perdagangan dan jasa di
wilayah tengah Propinsi Aceh, tentunya jika mampu dikelola dengan baik.
Pelantikan dihadiri Plh Bupati Bireuen Muzakkar A Gani SH MSi dan
sejumlah pejabat Muspida Bireuen, pejabat dari sejumlah kabupaten/kota,
pejabat Pemkab Bireuen dan sekitar 2.000 masyarakat dari berbagai
kalangan termasuk para mantan kombatan GAM dan simpatisan Partai Aceh.
Gubernur dalam sambutannya menyampaikan sejumlah pesan kepada Ruslan
M Daud dan Mukhtar Abda, antara lain agar kepala daerah menjadi milik
semua masyarakat, bukan milik partai pengusung.
“Tingkatkan kedewasaan dan sikapilah perbedaan pada Pilkada Bireuen
yang baru lalu sebagai hal yang wajar. Ajaklah semua pihak yang dulunya
berbeda pandangan dalam pilkada untuk kembali bersatu dan bersama-sama
dalam membangun Kabupaten Bireuen supaya lebih maju,” katanya.
Bupati dan wakil bupati diharapkan pula berupaya menggali pendapatan
asli daerah (PAD) untuk peningkatan keuangan dan dipergunakan bagi
kemakmuran masyarakat. Gubernur yakin, sebagai putra daerah, Ruslan dan
Mukhtar tahu akan potensi Bireuen.
“Saudara harus bekerja dengan sepenuh hati,” katanya. Kepada
pasangan yang disebut “Harus Muda” itu, Zaini minta supaya menjalin
komunikasi dengan legislatif secara sinergis tetapi tidak manipulatif.
“Segera susun konsolidasi dengan seluruh komponen masyarakat dan
kerja sama dengan pemerintah kabupaten-kota lainnya,” katanya lagi.
Prosesi pelantikan, pengambilan sumpah dan serah terima jabatan
Bupati/Wakil Bupati Bireuen yang dijaga ketat ratusan aparat polisi dan
TNI itu berlangsung tertib dan lancar. Acara tersebut dirangkai ucapan
selamat dari para undangan kepada bupati dan wakil bupati yang baru.
Usai itu, acara dilanjutkan dengan pelantikan Farida M Adam sebagai
Ketua PKK Kabupaten Bireuen oleh Ketua PKK Propinsi Aceh, Niazah A
Hamid, di aula Setdakab lama Kabupaten Bireuen.
Sebelumnya Ruslan M Daud dan Mukhtar Abda ditepungtawari (peusijuek)
oleh ulama di Masjid Agung Bireuen. Tiga ulama yang melakukan peusijuek
adalah Abu Tumin Blang Bladeh, Waled Hassanoel Bashry selaku pimpinan
Dayah Mudi Mesra, serta imam Masjid Agung Tgk Muhammad Ishak.
(Medan Bisnis)
0 coment:
Posting Komentar
Berikan Pendapat atau Argumen Anda...!!!