- PENGENALAN
PRODUK
- Bahan dan cara membuat
Beef Burger terbuat dari roti berbentuk
bulat (burger buns) yang diisi dengan daging, lettuce (selada keriting),
irisan bawang bombay, irisan tomat, mentimun, keju dan saus. Bahan yang
digunakan untuk membuat daging burger adalah daging cincang murni, telor,
tepung roti, bawang Bombay, pala bubuk, merica bubuk, dan garam.
Sementara itu, bahan yang digunakan untuk membuat saus adalah mentega,
bawang putih, saus BBQ, saus tomat, gula pasir, merica bubuk, garam, dan
air.
Membuat daging burger sangat mudah, yaitu
mencampur semua bahan hingga rata, lalu dibentuk bulat pipih. Setelah
itu panggang diatas pembakaran hingga matang.
- Cara Penyajian
Roti buat burger berbentuk bulat dan
terdiri dari dua bagian yaitu �alas� dan �penutup� .
1.
Siapkan roti burger, tambahkan
daging di atas roti bagian �alas�
2.
Susun sayuran yang terdiri dari
lettuce, mentimun, tomat, dan bawang Bombay di atas daging tadi.
3.
Siram saus di atas sayuran, lalu
tutup dengan roti burger yang bagian�penutup�
4.
Sajikan burger dengan kentang goreng
dan minuman ringan.
- GAMBARAN USAHA
- Produk
Kenikmatan burger terletak pada rasa
dagingnya. Jadi tidak heran kalau rasa daging ini menjadi pertimbangan
seseorang untuk membelinya. Daging yang empuk dan enak akan membuat
konsumen ketagihan. Untuk menekan biaya produksi, daging dibuat sendiri
sehingga dapat dibuat dengan rasa lain agar menjadi ciri khas produk
sendiri.
Selain daging, kualitas roti juga perlu
diperhatikan. Roti yang empuk dan tebal lebih disukai para konsumen.
Sayuran yang digunakan seperti daun selada, tomat, dan mentimun harus
yang segar. Kebersihan sayuranpun harus diperhatikan, karena jika masih
ada kotoran yang menempel akan memberikan citra yang kurang baik dihati
konsumen sehingga mereka tidak akan membeli lagi. Hal ini sangat
merugikan karena kita akan kehilangan pelanggan. Agar lebih enak,
gunakan selada keriting (lettuce).
Jenis makanan yang dijual di gerai burger
biasanya tidak hanya burger. Namun ada juga menu lain, seperti hot dog,
spaghetti, kentang goreng, dan minuman (milkshake, jus atau es krim).
- Tempat Usaha
Tempat untuk usaha burger biasanya menyewa
dengan harga Rp. 5 juta s/d Rp. 10 juta per tahun, tergantung pada
ukuran kiosnya. Kios yang dipilih sebaiknya berada di tempat ramai yang
banyak dilalui orang. Lebih bagus lagi berada dipinggir jalan raya utama
yang dilalui kendaraan bermotor.
Selain itu, lahan parkir juga harus luas
agar memuat banyak kendaraan. Lokasi usaha ini juga sebaiknya
berdampingan dengan usaha lain, seperti factory outlet (FO) sehingga
mereka yang berkunjung ke FO langsung mampir ke gerai burger kita.
Apabila kita memilih usaha burger secara keliling menggunakan gerobak,
rute yang bisa dipilih adalah di sekitar perumahan, mangkal di depan
sekolah, atau kampus.
- Perlengkapan Usaha dan Karyawan
Perlengkapan yang dibutuhkan untuk
menjalankan usaha ini (jika tempatnya di kios) adalah peralatan memasak
(pemanggang daging, peralatan makan (sendok, piring, garpu, pisau, dan
gelas), meja dan kursi. Bangunan yang kitas sewa biasanya dalam keadaan
polos (tanpa dekorasi) sehingga perlu direnovasi agar desainnya sesuai
dengan yang kita butuhkan untuk menjalankan usaha ini.
Karyawan yang dipilih untuk membantu
menjalankan usaha ini harus memiliki ketrampilan membuat dan menyajikan
burger, baik dengan memberikan trening dahulu beberapa hari dan memiliki
kemauan belajar yang tinggi.
- Promosi
Promosi dapat dilakukan dengan cara
menybarkan brosur kepada calon konsumen yang berlalu-lalang di sekitar
tempat usaha. Sekolah, kampus atau di daerah perumahan. Spanduk dan
banner juga bisa dijadikan alat promosi yang baik sehingga konsumen
tertarik untuk membeli.
- Penetapan Harga
Harga satu porsi burger yang dijual di
gerai berkisar antara Rp. 7.500,- - Rp. 12.500,-. Harga ini bisa lebih
murah jika burger dijual keliling, yaitu Rp. 4.000,- - Rp. 6.000,- per
porsi.
Ketika menetapkan harga, kita harus
memperhatikan daya beli masyarakat. Artinya, harga yang kita tetapkan
harus terjangkau konsumen dari berbagai kalangan.
Dari harga roti (burger bun) diperoleh Rp.
1.500,-, daging Rp. 3.000,- (termasuk gas, sayuran, saus), dus Rp.
500,-, gaji pegawai Rp. 1.000,-, keuntungan Rp. 2.000,-( 28.5 %), burger
dijual seharga Rp. 7.000,-
- Risiko
Usaha jenis apapun tidak terlepas dari
persaingan, termasuk usaha burger. Pesaing bisa datang dari restoran
waralaba besar atau usaha menengah kebawah. Adanya pesaing justru harus
dijadikan motivasi bagi kita agar memberikan yang terbaik kepada
konsumen. Dengan memberikan pelayanan yang baik dan produk yang bagus,
konsumen pasti akan merasa puas dan akan kembali lagi ke gerai untuk
menikmati burger buatan kita.
Risiko lainnya adalah adanya isu penyakit,
seperti sapi gila, penyakit kuku, atau penyakit mulut sapi. Isu ini
menyebabkan permintaan konsumen terhadap burger menurun. Ketika isu
tersebut beredar hebat, pengusaha burger harus kreatif dengan mengganti
bahan baku daging. Sebagai alternative, bahan baku daging bisa diganti
dengan daging ayam atau ikan. Selain itu kita juga bisa menambah menu
lain. Apabila ada perubahan menu, terutama daging burgernya, jangan lupa
untuk memberikan informasi kepada para pelanggan.
- TIP
DAN TRIK USAHA BURGER
- Menjaga Kualitas Produk
Hampir semua produk makanan , pasti yang
pertama dilihat konsumen adalah penampilannya. Apakah makanan yang
tersaji itu bahan-bahannya segar atau tidak. Karena itu, jika ingin laku,
kita harus membuatnya menggunakan bahan-bahan yang segar. Roti yang
digunakan sebaiknya yang baru dibuat agar teksturnya masih empuk.
Sayuran yang digunakan sebagai bahan pelengkap sebaiknya baru atau
disimpan di dalam lemari es sehingga tetap segar. Daging yang digunakan
juga harus segar sehingga memberikan aroma yang khas. Daging yang sudah
diolah bisa disimpan untuk persediaan di dalam lemari es sehingga tahan
beberapa hari.
- Menjalin Hubungan Baik dengan Supplier
Memperoleh bahan baku burger, seperti
daging, tidak bisa hanya dengan membeli di pasar tradisionil atau pasar
swalayan. Kualitas dan ketersediaan di kedua tempat tersebut
kadang-kadang tidak bisa diandalkan,sehingga kita harus mencari cara
lain agar tidak kehabisan atau kekurangan pasokan. Salah satu
alternative adalah menjalin hubungan baik dengan beberapa supplier
sehingga kontinuitas pasokan bahan bisa tetap terjaga.
- Menciptakan Resep yang khas
Burger telah dijual dengan berbagai macam
rasa. Namun tidak ada salahnya kalau kita mencoba peruntungan dengan
menjual burger juga. Tentunya produknya diusahakan berbeda dengan yang
telah ada. Artinya, kita berkreasi dengan ukuran dan rasa burgernya.
Sebaiknya kita menyediakan berbagai pilihan burger, seperti burger
standar, dengan tambahan keju atau dobel burger.
Beberapa asumsi yang digunakan dalam
menganalisa burger adalah sbb.:
1.
Pemanggang daging dengan bahan bakar
berupa batu alam.
2.
Masa pakai peralatan makan 3 tahun.
3.
Masa pakai meja dan kursi 5 tahun.
4.
Masa pakai bangunan 10 tahun.
5.
Masa pakai billboard 3 tahun.
6.
Dalam usaha ini, daging burger
diolah dengan cara dipanggang.
- Biaya Investasi
Alat pemanggang daging & Gas 3
kg Rp 1.500.000
Peralatan makan (piring,garpu,sendok,pisau,gelas,dll)
Rp 1.000.000
Meja dan kursi
Rp 3.000.000
Renovasi tempat
Rp 5.000.000
Billboard ( Papan nama
) Rp 1.000.000
Total investasi
Rp 11.500.000
- Biaya Operasional per Bulan
i.
Biaya Tetap
Penyusutan alat pemanggang daging
1/120 x
1.500.000 Rp
12.500
Penyusutan peralatan makan 1/36 x
1.000.000 Rp 27.800
Penyusutan meja dan kursi 1/60 x
3.000.000 Rp 50.000
Penyusutan tempat 1/120 x
5.000.000 Rp 41.700
Penyusutan billboard 1/36 x
1.000.000 Rp 27.800
Gaji karyawan (500.000 x 3 orang)
Rp 1.500.000
Sewa tempat
Rp 650.000
Total biaya tetap
Rp 2.309.800
ii.
Biaya Variable
Daging sapi 3 kg x 55.000/kg x 30 hari
Rp 4.950.000
Roti 100 buah x 1.200/buah x 30 hari
Rp 3.600.000
Sayuran (mentimun,tomat,daun selada),
Bumbu,dll 100.000 x 30 hari
Rp 3.000.000
Bahan minuman 50.000x 30 hari
Rp 1.500.000
Listrik
Rp 50.000
Kebersihan dan keamanan
Rp 30.000
total biaya
variable Rp
13.130.000
total biaya operasional per bulan
Rp 15.439.800
- Penerimaan per Bulan
Penjualan burger (100 porsi x Rp 7.000 x 30
hari) Rp 21.000.000
Penjualan minuman (jus / minuman ringan)
Rp 750.000
Total penerimaan
Rp 21.750.000
- Keuntungan per Bulan
Keuntungan = Total penerimaan � Total
biaya operasional
= Rp. 21.750.000 �
Rp. 15.439.800
= Rp. 6.310.200,-
- Pengembalian modal
Pengembalian modal = (Total
biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
= Rp. 11.500.000,- : Rp.
6.300.000
= 2 bulan
0 coment:
Posting Komentar
Berikan Pendapat atau Argumen Anda...!!!